Update Tragedi Longsor Tambang Batu di Cirebon: 5 Orang Tewas

Peristiwa tragis menimpa kawasan tambang batu alam Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat, 30 Mei 2025. Longsor besar terjadi saat aktivitas penambangan sedang berlangsung, menyebabkan lima orang meninggal dunia dan puluhan lainnya dilaporkan tertimbun material longsoran.

Kronologi Kejadian

Kejadian berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB. Sejumlah pekerja tambang tengah melakukan aktivitas rutin ketika tiba-tiba material batu dan tanah dari lereng Gunung Kuda runtuh dengan suara gemuruh yang sangat keras. Runtuhan tersebut langsung menimbun sejumlah pekerja, alat berat, dan kendaraan operasional yang sedang beraktivitas di area tambang.

Saksi mata menyebutkan bahwa kondisi lereng tambang sebelumnya sudah menunjukkan tanda-tanda retakan. Namun, karena belum ada peringatan resmi atau penutupan, kegiatan penambangan tetap dilanjutkan seperti biasa.

Korban Jiwa dan Proses Evakuasi

Hingga Jumat malam, lima jenazah berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan dan telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Selain itu, sembilan pekerja lainnya mengalami luka-luka dan kini sedang dirawat intensif.

Proses evakuasi masih terus dilakukan meski terkendala medan yang sulit serta ketebalan material longsor yang menimbun lokasi kejadian. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk mempercepat pencarian korban lainnya yang masih tertimbun.

Kapolsek Dukupuntang, AKP Nuryana, menyampaikan bahwa lokasi tambang kini telah dipasangi garis polisi untuk menjaga keamanan dan mendukung proses pencarian korban.

Baca Juga: Menguji Kembali Wacana Pembubaran Bawaslu Daerah Pasca Pemilu 2024

Tanggapan Pemerintah Daerah

Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Gubernur Dedi Mulyadi langsung merespons kejadian ini dengan memerintahkan penghentian sementara seluruh aktivitas tambang di kawasan Gunung Kuda. Pemerintah daerah juga telah menginstruksikan Dinas ESDM untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap izin usaha dan standar keselamatan tambang di area tersebut.

Dalam pernyataannya, Gubernur menyebutkan bahwa aspek keselamatan di lokasi tambang tersebut memang dinilai sangat minim, dan perlu ada penertiban untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak di masa depan.

Riwayat Kejadian Serupa

Gunung Kuda sebelumnya juga pernah mengalami longsor pada awal Februari 2025. Saat itu tidak ada korban jiwa, namun sejumlah alat berat rusak tertimpa material longsor. Kondisi geografis yang terjal dan aktivitas eksploitasi tanpa kajian geoteknik memadai diduga menjadi penyebab kawasan ini rawan bencana.

Kejadian terbaru ini menjadi alarm keras bagi pengelola tambang dan pihak pemerintah untuk mengevaluasi seluruh sistem keamanan kerja di lokasi-lokasi penambangan rakyat maupun skala besar.

Tragedi longsor di tambang batu Gunung Kuda menjadi pengingat penting bahwa keselamatan kerja di sektor pertambangan tidak boleh diabaikan. Penegakan regulasi, pengawasan ketat terhadap praktik penambangan, serta edukasi keselamatan bagi para pekerja perlu menjadi prioritas utama agar kejadian serupa tidak terulang.

Pihak berwenang masih terus berusaha mencari korban lainnya yang kemungkinan masih tertimbun, sementara keluarga korban menanti dengan penuh harap di tengah kesedihan yang mendalam.

, , , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *